ARTIKEL GILAMOLOGI

Assalamulaikum Wr.Wb… اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

BERAT/MASSA MATERI (ZAT/SEL) ALAM SEMESTA SELALU SAMA?

(Gilamologi Sebuah Kajian Alternatif Filsafat Bebas)

By: Filsuf Gila

Bismillahhirohmanirohim… بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,”

(Al Hajr 22;8)

"Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?"

(Al Anbiyaa 21;10)

“Ini lah (Qur’an) pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang sungguh-sungguh meyakininya."

(Al-Jathiya 45: 20)

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

(Injil 1 Tesalonika. 5:21)

“Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu laku-kan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.” (Ulangan 12:32)

ISLAM AJARAN TAUHID

ISLAM AJARAN TAUHID
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Al Ikhlas 112;1-4)

Rabu, 13 April 2011

Penemuan Kerusakan AlKitab Injil Pada Halaman Pertama Kitab Kejadian - Pendekatan Eksperimen 5 (JILID 36 Hal 221-227)

Perdebatan Ada Dan Tiada, Serta Penemuan Kerusakan AlKitab Injil Pada Halaman Pertama Kitab Kejadian (Pendekatan Eksperimen 5)

Apa yang ditemukan oleh Anaximandros, beberapa sudah terbantahkan oleh ilmu pengetahuan modern sekarang ini. Malah setelah masanya ada seorang Filsuf yang menentang teorinya yaitu Aristarkhus (310 SM - 230 SM), yang menyatakan (wikipedia):
Aristarkhus (310 SM - 230 SM) adalah seorang  astronom  dan  matematikawan Yunani kuno yang lahir di Pulau Samos. Ia adalah orang pertama yang mengusulkan model heliosentrik tata surya, menempatkan Matahari, dan bukan Bumi, di pusat alam semesta yang diketahui saat itu. Ide-ide astronominya tidak diterima dengan baik dan tergantikan oleh ide-ide Aristoteles dan Ptolemaeus, hingga akhirnya hidup dan dibangun kembali oleh Copernicus hampir 2000 tahun kemudian.

Tetapi perhatikan bahwa hasil penemuan dari Anaximandros tersebut diatas ditemukan 500 tahun sebelum lahirnya Yesus Kristus. Dimana deskripsi tentang permulaan alam semesta digambarkan bahwa “Bumi melayang diatas lautan”. Sedangkan dalam kitab kejadian dikatakan “Roh Allah melayang-layang dipermukaan air”. Apakah Tulisan dalam Alkitab Injil tersebut mengutip dari Thales/ Anaximandros (Plagiat)? Silahkan anda ambil kesimpulan sendiri. Sebuah deskripsi dan sistematika tulisan yang sama tentang penggambaran kejadian alam semesta yang sudah terbantahkan saat ini.
Kemudian perhatikan pula bagaimana Matahari diciptakan pada hari keempat. Hal ini menunjukan bahwa Kitab Kejadian mengambil secara teori dari tulisan Anaximandros ini. Dimana Matahari diciptakan belakangan sebagai kelengkapan Bumi. Matahari, bulan dan bintang-bintang lainnya adalah pecahan dari bumi. Bumi dianggap sebagai pusat Tata Surya, bahkan sebagai pusat alam semesta (perhatikan kata bintang-bintang). Bintang-bintang adalah galaksi lain diluar Galaksi Bima Sakti. Ditegaskan lagi dalam Kitab Mazmur:
“Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. (19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. (19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.(19;1-7)

Pada masa awal abad Masehi, pemikiran Aristarkhus tidak diterima, karena dianggap bertentangan dengan apa yang diyakini oleh Gereja. Gereja lebih mendukung teori Hipparchus (karena terlanjur mencantumkan ide Anaximandros dalam Kitab Kejadian). Hipparchus  (190 SM  120 SM) adalah seorang astronom, ahli geografi, dan matematikawan Yunani kuno, pada zaman Helenistik. Hipparchus dikenal sebagai perintis dan bapak astronomi. Ia dipercaya sebagai astronom pengamat Yunani kuno terbesar, dan banyak yang menggelarinya sebagai astronom terbesar era klasik, meskipun Cicero memberikan gelar ini pada Aristarchus dari Samos dan beberapa menganggap Ptolemaeus dari Alexandria. Hal ini terus didukung karena dianggap teorinya memiliki kesesuaian dengan Gereja (Alkitab).
Gereja juga lebih senang dan mendukung teori Aristoteles dan Ptolemeus yang dianggap lebih menegaskan penciptaan alam semesta seperti yang tercantum pada Alkitab Injil. Aristoteles mengatakan bahwa Bumi sebagai pusat Tata Surya (Geosentris) dan didukung oleh pemikiran Ptolemeus sebagai pengembangan dan pendukung teori Hipparchus (wikipedia)
Claudius Ptolemaeus (90  168), adalah seorang ahli geografi, astronom, dan astrolog yang hidup pada zaman Helenistik di provinsi Romawi, Aegyptus.

Alam Semesta Ptolomeus

Kosmologi Almagest meliputi lima pokok utama, dimana tiap-tiap pokok tersebut adalah judul dari bab-bab pada Buku I.
§         Bentuk langit adalah bola, dan bergerak sebagai sebuah bola (yaitu dengan berotasi).
§         Bumi adalah sebuah bola.
§         Bumi berada di pusat alam semesta.
§         Bumi adalah sebuah titik dibandingkan luasnya langit.
§         Bumi tidak bergerak.

Model tata surya Ptolomeus

Ptolomeus menetapkan urutan berikut, mulai dari yang paling dalam (setelah Bumi):
1.       Bulan
2.       Merkurius
3.       Venus
4.       Matahari
5.       Mars
6.       Yupiter
7.       Saturnus
8.       Bola langit tempat bintang-bintang yang tetap
Penulis-penulis era klasik lainnya menetapkan urutan berbeda. Plato menempatkan Matahari setelah Bulan, sementara Martianus Capella (abad ke-5) menempatkan Merkurius dan Venus dalam gerak mengelilingi Matahari.

Mari kita lihat pada Kitab Kejadian juga :
“Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian”. (Kej 1;9)
“Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”(Kej 1;10)

Bandingkan dengan kalimat dari kajian Anaximandros berpendapat bahwa “pada awalnya bumi diliputi air semata-mata. bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah. Karena berputar terus-menerus, maka berangsur-angsur bumi menjadi kering. Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut pada bumi”. Apakah ini sebuah kebetulan, ataukah plagiat Alkitab Injil yang nyata dalam sebuah kesalahan? Perhatikan pula urutan Kitab Kejadian dengan urutan keterangan tentang alam semesta yang dibuat oleh Anaximandros? Mirip sekali. Padahal Anaximandros lebih dahulu lahir daripada Yesus. AlKitab Injil terlihat urut dan jelas ayat-ayatnya, tetapi jika kita telusuri logikanya dengan ilmu pengetahuan sekarang, maka kekacauan ilmu pengetahuan yang maha dashyat terjadi pada AlKitab tersebut (pada halaman awal AlKitab). Alquran sudah mengetahui hal ini:
“Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka". (Fatir 35;40)
Inikah yang dimaksud dengan rasional dan logis menurut Keimanan Kristen? Tolong tanya kepada Profesor ilmu Bumi umat Kristen. Jangan dilihat hanya penciptaan siang dan malamnya saja, tetapi kata TUMBUHAN pada hari ketiga. Ingat, Tuhan tidak terkungkung oleh ruang dan waktu. Tetapi pendekatan manusia memungkinkan bahwa 1 hari Tuhan sama dengan ribuan tahun kehidupan di bumi. Apa tumbuhan bisa hidup menunggu Matahari yang baru diciptakan ribuan tahun kemudian (hari ke-4)? Tuhan melakukan kesalahan Fatal? Ataukah hendak memaksakan bahwa 1 hari Tuhan adalah terkungkung oleh waktu dan ruang menurut pemikiran manusia alias 24 jam?
Bagaimana Tumbuhan akan melakukan proses hidupnya yang disebut fotosintesa. Fotosintesis adalah salah satu proses yang paling dasar bagi kehidupan tumbuhan di bumi. Berkat kloroplas di dalamnya, sel-sel tumbuhan menghasilkan zat tepung dengan menggunakan air, karbon dioksida, dan cahaya matahari.
Saya menduga akhir dari jawaban topik tersebut akan seperti ini :
JANGAN MENGUTUK, TETAPI JANGAN PULA KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH YANG MANAPUN. TEORI ILMIAH TIDAK PERNAH FINAL. APA YANG DIKIRA BENAR SAAT INI, DIHARI KEMUDIAN BISA SAJA DIANGGAP SALAH DAN SEBALIKNYA. BEGITULAH ILMU PENGETAHUAN ALAM. BAIK ROHANIWAN MAUPUN ILMUWAN PERNAH MEMBUAT TAFSIRAN-TAFSIRAN YANG SALAH DARI FIRMAN ALLAH MAUPUN DARI ALAM SEMESTA. HANYA ALLAH DAN FIRMAN ALLAH ITU SENDIRI YANG MUTLAK BENAR DAN KEKAL ABADI SELAMANYA.( Ir. Stanley I. Sethiadi )

Saya sempat terkejut melihat jawaban dengan judul “TEORI GEOSENTRIS VERSUS TEORI HELIOSENTRIS” dari seorang Insinyur (Ilmu Alam/Pasti) yang notabene berpendidikan tinggi. Beliau mengatasnamakan sebagai bagian/Fitur Rohani Alkitab dan Ilmu Pengetahuan. Beliau lupa melihat teorinya Thales dan Anaximandros yang lebih awal dari Aristoteles. Kemudian bagaimana beliau sendiri membuat analisis antara Kitab Kejadian dengan Sajak Miao. Bagaimana hal ini terjadi? Pola yang disampaikan Pak Stanley persis sama dengan polanya Bung Hakekat diawal tulisan ini bukan? Artinya ada pola yang sama dalam menginjil / misionaris pada umat Kristen. Tujuan mereka bukan mempertahankan Kebenaran Kitab Sucinya, tetapi mereka lebih pada mempertahankan Doktrin/ Dogma agar selalu “BENAR” apapun caranya. Mereka berusaha untuk mempertahankan Kitab Sucinya dari serangan Prinsip Falsifabilitas, yang nyatanya cukup satu ayat saja yang gugur, maka gugurlah Kitab Sucinya.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya dengan latarbelakang pendidikannya, Kok bisa-bisanya menjawab seperti itu? Beliau jujur atau tidak pada intelektualitasnya, dimana Alkitabnya yang harusnya menjadi satu-satunya bukti Empiris kaum beragama akan Keberadaan Tuhan-nya (Firman) dengan Kebenaran Mutlaknya sedang diuji oleh  umatnya/manusianya?
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”(Yasin 36;40)
Saya tahu bahwa Kebenaran Relatif akan selalu realtif terhadap kebenaran relatif lainnya kemudian. Tetapi Kebenaran Mutlak yang diklaim sebagai Firman Tuhan tidaklah boleh gugur oleh Kebenaran relatif manusia. Alkitab dan Alquran adalah klaim umat beragama akan keberadaan Tuhannya yang seharusnya dapat didekati oleh ilmu pengetahuan manusia. Kitab Suci harusnya berisi hukum.
“Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Yunus 10;37)
Dengan ilmu pengetahuan dan Tehnologi yang canggih sekarang ini, kemungkinan reduksi kesalahan kebenaran relatif semakin minimal. Sudah saatnya kebenaran mutlak membuktikan kebenaran mutlaknya dengan ilu pengetahuan saat ini. Apakah akan ada penemuan lain manusia yang akan mengatakan bahwa semua tumbuhan yang hidup di bumi tidak membutuhkan matahari? Jika ada satu atau beberapa jenis tumbuhan yang tidak memerlukan matahari, Mengapa Alkitab mengatakan ”segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji“? Apakah akan lagi ada siang dan malam tanpa keterlibatan Matahari? Apakah akan ada penemuan lain lagi bahwa matahari bukan sebagai pusat Tata Surya/Galaksi Bima Sakti (bukan pusat alam semesta)? Bukti empiris dari gambar satelit dan hasil temuan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan sudah membuktikan hal itu.
Dari gambaran dan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa kerusakan Alkitab Injil pada Kitab Kejadian adalah pada:
1.      Kerusakan pada sumbernya.
2.      Kerusakan pada logika sistimatika penciptaannya (karena ahli kitabnya mengklaim Alkitab Injil sangat sistimatis).
3.      Kerusakan pada logika substansi materinya.
Inilah salah satu hasil analisis dan dasar pemikiran Gilamologi yang pada awal tulisan memberikan keterangan bahwa agama Kristen sangat dipengaruhi dan terkontaminasi oleh pemikiran kaum Filsafat Ketuhanan Barat.
“dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”(Al Hajj 22;54)
“Inikah Tanda-tanda Kebesaran (Keberadaan) Allah?”
Semoga Hidayah Kebenaran Islam dari Allah SWT selalu bersama Anda.
Dan jika ada kesalahan tulisan..itu kesalahan saya sebagai Manusia Biasa.
“Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (Saba 34;50)
May Allah Bless Us/You (MABU)!!!

Bersambung Ke...JILID 37 Hal 227- 232

Tidak ada komentar:

Posting Komentar