ARTIKEL GILAMOLOGI

Assalamulaikum Wr.Wb… اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

BERAT/MASSA MATERI (ZAT/SEL) ALAM SEMESTA SELALU SAMA?

(Gilamologi Sebuah Kajian Alternatif Filsafat Bebas)

By: Filsuf Gila

Bismillahhirohmanirohim… بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,”

(Al Hajr 22;8)

"Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?"

(Al Anbiyaa 21;10)

“Ini lah (Qur’an) pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang sungguh-sungguh meyakininya."

(Al-Jathiya 45: 20)

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

(Injil 1 Tesalonika. 5:21)

“Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu laku-kan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.” (Ulangan 12:32)

ISLAM AJARAN TAUHID

ISLAM AJARAN TAUHID
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Al Ikhlas 112;1-4)

Kamis, 07 April 2011

Perdebatan Ada Dan Tiada - Pendekatan Matematis 4 (JILID 30 Hal 191-196)


Perdebatan Ada Dan Tiada (Pendekatan Matematis 4)
 Dari penemuan organisasi sempalan ini, sebenarnya, sangat tidak relevan jika Umat Kristen menganggap umat Islam sebagai musuh utama. Justru kelompok Freemansory dan kelompok sempalan  inilah yang menjadi musuh utama umat Kristen. Jangan-jangan umat Kristen sedang dialihkan perhatian dari musuh utamanya yaitu kelompok diatas dengan mengadu dombakan dengan umat Islam? Tetapi bagi umat Islam tindakan kaum Fremansory semisal Wilders dari Belanda sebagai otak anti Islam di Eropa, kemudian George Bush Otak dari kasus 11 September sudah di Nubuatkan dalam Alquran.
“Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.” (Al Anam 6;123)
Bagi umat Islam Tindakan mereka dalam memprovokasi umat Islam dengan anti Islamnya dan di siarkan diseluruh media Barat, justru menguntungkan pihak Umat Islam. Sekarang masyarakat Barat yang selama ini tertutup dan tidak tahu tentang Islam mulai tertarik untuk melihat Islam lebih jauh (Promosi Gratis). Hal ini karena tingkat kecerdasan masyarakat Baratlah yang membuat mereka juga banyak menjadi Mualaf. Hal ini tidak mereka sadari seperti yang tertulis pada ayat diatas juga.
Permusuhan yang diletupkan oleh kelompok itu atas dasar Perang Salib yang dimulai oleh perintah Kepausan Roma. Permusuhan antara Kristen dan Islam sehingga Yahudi bisa mencuci tangan mereka sendiri. Bukan hanya itu, kelompok mereka bekerja sama dengan gereja seolah-olah menjadi mitra yang baik untuk membantu penyebaran agama. Tetapi sebenarnya mereka mendompleng misionaris Gereja untuk memetakan wilayah penguasaan Gereja sekaligus mengetahui wilayah yang akan dihancurkan juga oleh kaum Atheis (Humanis Rasionalis).
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al Araf 7;176)
Keberhasilan politik adu domba kaum Fremasonry terbukti dilakukan oleh Gereja Katholik dalam menyerang Umat Islam, seperti dijelaskan dalam wikipedia :
“Di dalam negara, ahlu dzimmah-khususnya orang Kristen-yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, akhirnya menuntut persamaan hak dengan muslimin. Malahan hak istimewa ini dimanfaatkan untuk melindungi provokator dan intel asing dengan jaminan perjanjian antara khilafah dengan Bizantium (1521), Prancis (1535), dan Inggris (1580). Dengan hak istimewa ini, jumlah orang Kristen dan Yahudi meningkat di dalam negeri. Ini dimanfaatkan misionaris-yang mulai menjalankan gerakan sejak abad ke-16. Malta dipilih sebagai pusat gerakannya. Dari sana mereka menyusup ke Suriah(1620) dan tinggal di sana sampai 1773. Di tengah mundurnya intelektualitas Dunia Islam, mereka mendirikan pusat kajian sebagai kedok gerakannya. Pusat kajian ini kebanyakan milik Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, yang digunakan Barat untuk mengemban kepemimpinan intelektualnya di Dunia Islam, disertai serangan mereka terhadap pemikiran Islam. Serangan ini sudah lama dipersiapkan orientalis Barat, yang mendirikan Pusat Kajian Ketimuran sejak abad ke-14.
Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di Dunia Islam. Untuk menguasainya - meminjam istilah Imam al-Ghozali - Islam sebagai asas harus hancur, dan khilafah Islam harus runtuh. Untuk meraih tujuan pertama, serangan misionaris dan orientalis diarahkan untuk menyerang pemikiran Islam; sedangkan untuk meraih tujuan kedua, mereka hembuskan nasionalisme dan memberi stigma pada khilafah sebagai Orang Sakit. Agar kekuatan khilafah lumpuh, sehingga agar bisa sekali pukul jatuh, maka dilakukanlah upaya intensif untuk memisahkan Arab dengan lainnya dari khilafah. Dari sinilah, lahir gerakan patriotisme dan nasionalisme di Dunia Islam. Malah, gerakan keagamaan tak luput dari serangan, seperti Gerakan Wahabi di Hijaz.”

Selain Gerakan Misionaris dari Gereja Katholik ini, gerakan Freemasonry juga menggerakan kaum intelektual barat untuk membangun pemikiran-pemikiran sekuler :
Nasionalisme dan separatisme telah dipropagandakan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Itu bertujuan untuk menghancurkan khilafah Islam. Keberhasilannya memakai sentimen kebangsaan dan separatisme di Serbia, Hongaria, Bulgaria, dan Yunani mendorongnya memakai cara sama di seluruh wilayah khilafah. Hanya saja, usaha ini lebih difokuskan di Arab dan Turki. Sementara itu, KeduBes Inggris dan Prancis di Istambul dan daerah-daerah basis khilafah-seperti Baghdad, Damsyik, Beirut, Kairo, dan Jeddah-telah menjadi pengendalinya. Untuk menyukseskan misinya, dibangunlah 2 markas. Pertama, Markas Beirut, yang bertugas memainkan peranan jangka panjang, yakni mengubah putra-putri umat Islam menjadi kafir dan mengubah sistem Islam jadi sistem kufur. Kedua, Markas Istambul, bertugas memainkan peranan jangka pendek, yaitu memukul telak khilafah.
Di Markas Istambul, negara-negara Eropa tak hanya puas merusak putra-putri umat Islam di sekolah dan universitas lewat propaganda. Mereka ingin memukul khilafah dari dekat secara telak. Caranya ialah mengubah sistem pemerintahan dan hukum Islam dengan sistem pemerintahan Barat dan hukum kufur.” 

Dari penjelasan diatas dapatlah kita umat beragama untuk waspada atas kegiatan-kegiatan organisasi non agama dan anti agama. Mungkin kita sedang diserang dengan penjajahan paradigma. Dengan terpengaruhnya paradigma kita oleh pemikiran-pemikiran Fremansonry dan menjadi Atheis, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk memasukan pemikiran-pemikiran Atheis tersebut kepada kaum yang terpengaruh. Kita juga sedang diadu domba satu sama lainnya. Kesempatan ini semakin terbuka lebar bagi mereka jika umat Kristen dan Umat Islam saling menyerang dan memaksakan kehendaknya masing-masing. Inilah yang saya ingatkan kepada umat Kristen untuk menghentikan segala bentuk pemaksaan dan penjajahan paradigma kepada umat lain. Fokuslah pada penyempurnaan ibadah agama anda masing-masing, jangan berikan peluang kaum anti agama untuk merobek agama anda dari dalam.
“Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.” (Israa 17;20-21)
Pola pendekatan antara Umat Islam dengan umat Kristen jelas berbeda dalam mengembangkan agama. Contohnya dalam pembangunan Rumah Ibadah. Umat Islam membangun rumah ibadah adalah murni untuk kepentingan beribadah bagi masyarakat muslim sekitarnya. Sedangkan umat Kristen dalam membangun rumah ibadahnya adalah tidak semata-mata untuk beribadah, melainkan untuk gerakan misionaris/penginjilan bagi masyarakat sekitarnya.
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Matius 28:19)
Ayat diatas berisi kalimat perintah untuk menginjil dan misionaris. Mereka tidak memperdulikan apakah orang tersebut sudah beragama atau belum. Hal ini sudah diketahui oleh umat Islam. Jadi siapa yang mulai melanggar HAM, kaum yang memaksakan agamanya kepada orang yang sudah beragama, atau mereka yang melindungi keluarganya dari pengaruh misionaris/penginjilan?
Kekhawatiran tentang kaidah keilmuan dalam Alkitab Injil, dan dugaan Paulus dilakukan oleh Filsuf Friedrich Nietzsche 1844-1900 (wikipedia) :
“Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme. Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra). Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zaman-nya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme (Überwindung der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung), dan memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).”
 
Nah sekarang bagaimana kita mengeksistensikan Allah dengan salah satu caranya adalah pembuktian ilmiah untuk mengetahui tanda-tandanya, sehingga keyakinan kita semakin meningkat. Salah satu pertanyaan tentang Allah adalah, Mengapa Allah harus Satu/ Esa/ Tunggal?
AlQuran memberikan tanda-tanda ilmu pengetahuannya :
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” (Al-I Imran 3;5)
Dari makna simbolis angka saja sudah jelas kita dapatkan berdasarkan Teori Matematika diatas. Nol = 0 adalah perwakilan angka dari KETIDAKNYATAAN. Apa yang menjadi awal dari pewakilan angka KENYATAAN yang sudah disepakati Manusia? Tentu saja angka 1 = Satu. Artinya awal Kenyataan itu sendiri adalah kondisi dari keberadaan sesesuatu Yang Memulai. Seperti yang sudah diberikan tanda-tandanya dalam Kitab Suci:
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Hadiid 57; 3)
YANG AWAL kita pasti sepakati sebagai angka Satu = 1 mewakili sebagai sebuah bentuk KENYATAAN.. Sedangkan YANG AKHIR kita sepakati sebagai angka Nol = 0 sebagai wakil dari KETIDAKNYATAAN. Jadi penyimbolan jumlah KEBERADAAN/ KENYATAAN Tuhan adalah sebagai SATU, bukan dua, tiga  atau tak terhingga. Hal ini secara tegas diungkapan dalam AlQuran:
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara." (An Nisaa 4: 171)
Sedangkan Probabilitas (kemungkinan/peluang) suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian nilainya adalah di antara 0 dan 1. Artinya segala sesuatu diantara KENYATAAN (Awal) dan KETIDAKNYATAAN (Akhir) semuanya adalah  KEMUNGKINAN (YANG BATIN). Kata “Kemungkinan” inilah yang dimaksud dengan Kebenaran Relatif manusia. Hari ini dapat kita katakan “Benar” atau “Ya” dikemudian hari dapat menjadi “Salah” atau “Tidak”. Sebagai Muslim saya sudah ditunjukan dalam Kitab Suci dan yakin bahwa Allah tidak dapat disimboliskan seperti apapun dan tidak dapat diserupakan atau disetarakan dengan apapun yang ada di Alam semesta atau ciptaan-Nya (nanti saya jelaskan kemudian). Tetapi kita lihat bagaimana ayat dalam Al-Quran secara logis dapat kita jawab dengan pendekatan logika, menjelaskan kata Yang Awal, Yang Akhir dan Yang Batin.
Jadi jika saya gunakan bilangan binary untuk Tuhan adalah 101, artinya dalam kalimat bahasa adalah Kenyataan (1) dalam ketidaknyataaan (0) yang akan menunjukan tanda-tanda Kenyataannya (1). Atau dari sudut pandang manusia bilangan 101 tersebut berarti, bahwa manusia yang nyata dan diciptakan/berasal dari Tuhan (1) akan mengalami proses kehidupan yang TIDAK PASTI (0) dan kematiannya akan kembali pada Tuhan (1).
Berbeda dengan Tuhan yang dimulai dengan angka 1, maka manusia hidup didunia dmulai dengan angka 0. Jika kita kaitkan Angka 0 ke 1 dan kembali 0 atau bilangan binary 010, dengan kehidupan manusia, masa pra kelahiran/ketidaknyataan (0) dan kemudian hidup pada kenyataan (1), serta berakhir pada kematian Jasad dari ketidaknyataan (0). adalah sebuah proses kemungkinan dari sebuah kebenaran relatif. Kehidupan manusia pada Materinya (Jasad) yang dilahirkan (1) dan kematian jasadnya (0) adalah perjalanan Kemungkinan dan Ketidakpastian. Perjalanan itu akan mengalami sebuah proses pembelajaran untuk memungkinkan kemungkinan dan memastikan apa yang belum pasti. Dalam perjalanan itu manusia membutuhkan panduan atau peta perjalanan. Peta perjalanan yang dibuat oleh sang Pemilik Kebenaran Mutlak. Yang Maha Tahu, Maha Benar, Maha Mengetahui dan segala hak Ke-Maha-an untuk memandu  proses perjalanan dari 0 ke 1 dan kembali ke 0. Artinya peta itu tidak boleh mengandung kesalahan sedikitpun. Walaupun pada kenyataan perjalanannya manusia akan mengalami masalah sesuai dengan perilaku dan pola pikirnya sendiri. Manakah yang akan sampai pada tujuannya, manusia yang memiliki peta perjalanan atau manusia yang meraba-raba hendak kemana dia? Jika manusia memilih peta, manakah yang akan membimbing manusia pada jalan yang benar, peta yang benar-benar mutlak ataukah peta yang mengandung kesalahan ? Jika sudah memilih peta yang memiliki kebenaran mutlak, maka sekarang bagaimana kita membuktikan kebenaran mutlaknya tersebut dengan ilmu pengetahuan dan kecerdasan manusia sampai saat ini.
“Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (Yunus 10;108)
“Inikah Tanda-tanda Kebesaran (Keberadaan) Allah?”
Semoga Hidayah Kebenaran Islam dari Allah SWT selalu bersama Anda.
Dan jika ada kesalahan tulisan..itu kesalahan saya sebagai Manusia Biasa.
“Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (Saba 34;50)
May Allah Bless Us/You (MABU)!!!

Bersambung Ke...JILID 31 Hal 196-200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar