ARTIKEL GILAMOLOGI

Assalamulaikum Wr.Wb… اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

BERAT/MASSA MATERI (ZAT/SEL) ALAM SEMESTA SELALU SAMA?

(Gilamologi Sebuah Kajian Alternatif Filsafat Bebas)

By: Filsuf Gila

Bismillahhirohmanirohim… بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,”

(Al Hajr 22;8)

"Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?"

(Al Anbiyaa 21;10)

“Ini lah (Qur’an) pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang sungguh-sungguh meyakininya."

(Al-Jathiya 45: 20)

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

(Injil 1 Tesalonika. 5:21)

“Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu laku-kan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.” (Ulangan 12:32)

ISLAM AJARAN TAUHID

ISLAM AJARAN TAUHID
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Al Ikhlas 112;1-4)

Sabtu, 14 Mei 2011

Debat Singkat Kerusakan Kitab Kejadian 10 (JILID 55 Hal: 319-326)

Debat Singkat Kerusakan Kitab Kejadian (10)
 Sekarang mari kita saksikan sebuah pernyataan dari umat Kristen yang berusaha meyakinkan pembacanya bahwa Kitab Kejadian adalah bagian Kitab Suci dari Firman Tuhan yang mengandung Kebenaran Mutlak.
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman." (Al Baqara 2;6)
Begini emailnya:

Teori geosentris versus Teori Heliosentris.

Posted by: "sethiadi" ssethiadi@gmail.com

Sat May 7, 2011 5:21 pm (SGT)

Fitur Rohani - ALKITAB DAN ILMU PENGETAHUAN
ALKITAB DAN ILMU PENGETAHUAN
Ir. Stanley I. Sethiadi
____
"Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas segala
binatang yang merayap dibumi".(Kejadian 1:28b).


TEORI GEOSENTRIS VERSUS TEORI HELIOSENTRIS.
____

"Matahari, berhentilah diatas Gibeon dan engkau, bulan diatas lembah Ayalon!". Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, ... (Yoshua 10:12b-13a ).

Baru sampai judulnya saja saya sudah heran, mengapa beliau mengutip ayat Kitab Kejadian 1;28b untuk menjelaskan Teori Geosentris vs Heliocentris? Mengapa Ia tidak menggunakan Kitab Kejadian ayat 1;1-5 dikaitkan dengan Kitab Kejadian ayat 1;14-19? Mengapa harus menggunakan ayat Yoshua? Sepertinya umat Kristen sudah mau membuang beberapa ayat dalam Kitab Kejadiannya karena sudah tidak sesuai dengan logika sehat dan ilmu pengetahuan. Mari kita lanjutkan membaca analisisnya :
ZAMAN YUNANI KUNO.
Pada zaman Yunani kuno ada dua teori mengenai peredaran planet-planet ialah teori Geosentris yang dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 sebelum Kristus) dan teori Heliosentris yang dikemukakan Aristarchus. Pada zaman Yunani kuno kedua teori ini saling bersaingan.
Bagi rakyat "biasa" dianggap bahwa teori Geosentris lebih realistis. Geo=bumi sentris=pusat. Mungkin pandangan ini sudah berlaku dari za man Adam dan Hawa, manusia pertama yang hidup dibumi. Sampai seka rangpun kita masih menggunakan teori Geosentris dalam percakapan sehari-hari. Bukankah kita mengatakan: "Bangun anak-anak, matahari sudah tinggi". Atau:"Pemandangan dipantai itu sangat indah waktu matahari tenggelam". Kinipun pada umumnya kita menganggap bumi yang diam dan matahari yang berputar mengelilingi bumi.

Untuk paragraf diatas, jelas umat Islam tidak akan pernah setuju dengan pernyataaanya. Darimana umat Kristen berani menggeneralisir bahwa rakyat biasa menganggap teori Geosentris lebih realisltis? Realistis menurut ilmu pengetahuan dan akal sehat atau menurut Alkitab Injil? Menggunakan percakapan sehari-hari unutk menjelaskan teori alam semesta? Siapa yang anda maksud dengan “Kita”? Jangan menggiring opini publik bahwa analisis anda ini seolah adalah pendapat banyak orang. Mengapa anda tidak berani katakan bahwa bumi diam dan matahari yang berputar mengelilingi bumi adalah kata Anda dan Alkitab Injil anda? Anda takut?
ABAD PERTENGAHAN.
Pada abad pertengahan (abad 12 s/d 15) orang-orang di-Eropah Barat sangat mendukung Aristoteles. Apa saja yang dikatakan Aristoteles dianggap mutlak benar. Dan Aristoteles mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Berdasarkan pendapat Aristoteles diatas dan berdasarkan ayat Yoshua 10:12a-13b diatas, serta pandangan rakyat "biasa" pada umumnya gereja mengambil alih pandangan ini. Teori Geosentris dianggap mutlak benar.
COPERNICUS.
Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia. Copernicus hidup pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman pencerahan (renaissance). Copernicus kemudian jadi biarawan, tetapi ia juga sangat tertarik pada astronomi. Dengan alat-alat yang sangat seder hana yang ada waktu itu, Copernicus mempelajari gerakan-gerakan mata hari, planet-planet dan bintang-bintang. Tentu saja ia juga mempela jari astronomi zaman Yunani kuno. Ia menarik kesimpulan bahwa kalau mata hari yang dianggap diam dan bumi serta planet-planet yang dianggap mengelilingi matahari, lebih mudah prediksi gerakan-gerakan benda-benda dilangit. Ia menggali ulang teori Aristarchus dan menulis sebuah buku. Copernicus tahu betul betapa bahayanya mengeluarkan suatu pendapat yang bertentangan dengan pendapat gereja apalagi pendapat Paus waktu itu. Selama 30 tahun ia simpan bukunya ditempat yang terkunci, menambah pengamatan baru disana-sini. Tetapi akhirnya ia putuskan untuk menerbitkannya juga. Pada tanggal 24 Mei 1543, pada saat contoh bukunya diperlihatkan kepadanya, Copernicus menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Gereja Katolik Roma tidak memberikan reaksi sampai 70 tahun kemudian. Tetapi gereja Protestan mulai dengan Martin Luther memberikan reaksi yang sangat keras.

Sadar atau tidak sadar penulis umat Kristen ini tampaknya sedang membuka rahasianya sendiri, bahwa doktrin Gerja dan Kepausan lebih kuat daripada akal sehat dan ilmu pengetahuan. Apakah penulis mengalami ketakutan yang sama seperti Copernicus untuk mengungkap kebenaran? 


GALILEO GALILEI.
Galileo Galilei dilahirkan pada tahun 1564 dikota Pisa di-Italia. Galileo menjadi pendukung teori Copernicus. Pada tahun 1616 Galileo diperingatkan agar jangan mendukung teori Heliosentris dari Copernicus. Pada tahun 1632 Galileo menerbitkan bukunya yang diberi judul :"Dialogue concerning the two chief systems of the world". Pada musim dingin tahun 1633 ia dipanggil ke-Roma untuk menghadapi komite inkwisisi dari gereja Katolik Roma. Setelah ditahan dan dibentak-bentak selama berbulan-bulan pada tanggal 22 Juni 1933 ia diajukan kepengadilan. Waktu itu umurnya sudah 70 tahun dan sakit-sakitan. Dalam keadaan tua, sakit dan letih ia bersedia menarik kembali dukungannya kepada teori Copernicus sambil berlutut. Ia tidak jadi dihukum mati tetapi dikenakan tahanan rumah. Pada tahun 1642 Galileo meninggal dunia dalam status tahanan rumah. Pada tahun yang sama lahir Isaac Newton.
Pengamatan-pengamatan astronomis kemudian makin lama makin banyak yang mendukung teori Heliosentris. Para rohaniwan baik Katolik Roma maupun Protestan menjadi salah tingkah. Rohaniwan generasi abad ke-18 menyalah-nyalahkan para Rohaniwan abad ke-16 dan 17. Mereka kemudian kompromi dengan teori Heliosentris Aristarchus/Copernicus/Galileo.

Tampaknya penulis lebih memilih untuk mengikuti jejak Galileo dalam mencari keselamatan. Apakah ini yang dimaksud dengan “Keselamatan” dalam Kristen? Selamat kalau mendukung Doktrin Gereja? Sedangkan jika membantah, maka tidak akan selamat.
ASTRONOMI ABAD KE-20.
Apakah teori Heliosentris mutlak benar? Perlukah para rohaniwan mengutuk atau kompromi dengan teori Heliosentris? Mari kita pelajari hal ini lebih dalam dan lebih terperinci.
Astronomi terus berkembang. Pengamatan-pengamatan terhadap benda- benda dilangit makin lama makin bertambah. Teori Heliosentris dari Copernicus pada abad ke-16 pun telah direvisi orang beberapa kali. Copernicus berpendapat bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Bumi berputar pada sumbu bumi dan berputar mengelilingi matahari. Planet-planet juga berputar mengelilingi matahari. Bintang-bintang lebih jauh sedikit dari planet-planet terhadap matahari dan tetap ditempatnya. Tetapi pengamatan lebih jauh menunjukkan bahwa memang untuk meramalkan gerakan planet-planet lebih mudah menggunakan teori Heliosentris daripada menggunakan teori Geosentris. Tetapi untuk menggambarkan gerakan bulan terhadap bumi, lebih mudah membayang kan bumi diam dan bulan yang berputar mengelilingi bumi. Belakangan diduga bahwa matahari hanya satu bintang dari miliaran bintang yang ada dalam suatu gugusan bintang yang juga disebut galaxy. Matahari samasekali bukan pusat dari bintang-bintang ini. Belakangan lagi diduga bahwa galaxy bukan hanya satu tetapi ada miliaran galaxy-galaxy. Galaxy dimana matahari menjadi salah anggotanya disebut juga galaxy Bima Sakti (Milky Way, Melk Weg). Belakangan lagi para astronomer menduga bahwa galaxy-galaxy yang diamati hanyalah satu gugusan galaxy-galaxy (cluster of galaxies). Ada banyak clusters of galaxies lain. Makin canggih teleskop yang dibuat orang, makin banyak didapati clusters of galaxies ini. Alam semesta ini ternyata jauh lebih besar daripada yang pernah dibayangkan Copernicus atau Galileo. Dan kita belum sampai pada akhir pengamatan. Setiap saat diamati hal-hal baru dalam dunia astronomi. Makin banyak kita tahu mengenai alam semesta ini, makin sadar kita akan yang kita belum tahu. Teori-teori baru dikemukakan dan teori-teori lama bertumbangan.

Lagi-lagi penulis tampaknya hendak menggiring opini pembaca untuk meyakinkan  bahwa Matahri pusat Alam Semesta. Apakah penulis tahu perbedaan Alam semesta dan Tata Surya? Dan teori mana yang akan dijelaskan oleh Alkitab Injil engenai perbedaan alam semesta dan Tata surya? Penulis lupa akan klaimnya ahwa Kitab suci Alkitab Injil itu adalah Firman Tuhan yang mengandung kebenaran Mutlak.
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka , dan penglihatan mereka ditutup . Dan bagi mereka siksa yang amat berat" (Al Baqara 2;7)
Ingat! Kitab suci adalah kumpulan, bukan masalah ayat-perayat. Jadi jika satu ayat saja salah secara logika ilmu pengetahuan, maka gugurlah Kitab Suci Firma Tuhan tersebut. Jadi saya mau mengingatkan kepada penulis, bahwa hukum yang menurut ilmu pengetahuan sekarang telah diakui adalah “ Matahari sebagai pusat Tata Surya atau Galaxy” bukan alam semesta Bung.
Sesungguhnya kalau teori Geosentris dianggap salah, maka teori Heliosentris juga sama salahnya. Tidak ada alasan apapun untuk menganggap bahwa bumi atau matahari adalah pusat alam semesta. Untuk menggambarkan gerakan bulan atau satelit buatan terhadap bumi, paling logis ialah menganggap bahwa bumi diam dan bulan yang mengelilingi bumi. Untuk menggambarkan gerakan planet-planet, paing logis menganggap bahwa matahari diam dan planet-planet berputar mengelilingi matahari. Tetapi untuk menggambarkan gerakan bintang-bintang dalam glaxy Bima Sakti sangat tidak logis untuk mengambil matahari sebagai pusat Bima Sakti. Lebih logis menganggap bahwa ditengah-tengah Bima Sakti ada sumbu imaginair. Semua bintang-bintang dalam gugusan Bima Sakti berputar mengelilingi sumbu imaginair ini. Tetapi untuk menggamparkan gerakan galaxy-galaxy dalam cluster of galaxies, tidak logis mengambil sumbu imaginair ini. Mungkin haru diambil sumbu imaginair lain yang lebih besar. Dan sebagainya dan sebagainya.

Tampaknya penulis ingin menganggap bahwa ilmu pengetahuan sekarang sifatnya mengambang. Dan Alkitab Injilnya mengandung “Pasal Karet” alias nanti ada kemungkinan benar, karena sekarang memang terbukti salah.
Jadi sesungguhnya Copernicus tidak lebih benar dari Yoshua. Untuk menggambarkan gerakan matahari dan bulan terhadap orang-orang yang sedang bertempur waktu itu, Yoshua sangat logis menganggap bahwa matahari dan bulan yang bergerak dan bumi yang diam.
Jadi sesungguhnya baik Luther/komite inkwisisi maupun Copernicus/ Galileo sama benarnya atau sama salahnya. Pertengkaran antara Heliosentris dan Geosentris hanyalah ribut-ribut mengenai tidak apa-apa (much ado about nothing). Para rohaniwan tidak perlu merasa rendah diri (minder) karena peristiwa itu. Para rohaniwan juga tidak perlu kompromi dengan teori Heliosentris. Teori Heliosentris sama benarnya atau sama salahnya dengan teori Geosentris. Kebenaran atau kesalahan mereka hanya relatip.
Astronomipun masih berkembang terus. Apa yang dianggap "benar" suatu saat, dapat dianggap "salah" pada saat yang lain, dan sebaliknya. Mungkin suatu saat orang kembali akan menganggap teori Geosentris lebih memuaskan daripad teori-teori lain. Suatu indikasi kearah itu ialah : "Apakah pikiran manusia ada dalam alam semesta atau alam semesta ada dalam pikiran manusia? Filsuf Berkeley mengatakan alam semesta hanya ada dalam pikiran. Kalau ini benar, maka dimana ada manusia, disitulah pusat alam semesta. Tetapi mengenai ini mungkin kita akan bahas lebih dalam lain kali.
Yang sudah lewat tidak dapat diperbaiki lagi. Yang dapat ialah mari kita belajar dari peristiwa ini. Kepada semua orang Kristen, baik rohaniwan, ilmuwan atau teolog saya anjurkan:
JANGAN MENGUTUK, TETAPI JANGAN PULA KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH YANG MANAPUN. TEORI ILMIAH TIDAK PERNAH FINAL. APA YANG DIKIRA BENAR SAAT INI, DIHARI KEMUDIAN BISA SAJA DIANGGAP SALAH DAN SEBALIKNYA. BEGITULAH ILMU PENGETAHUAN ALAM. BAIK ROHANIWAN MAUPUN ILMUWAN PERNAH MEMBUAT TAFSIRAN-TAFSIRAN YANG SALAH DARI FIRMAN ALLAH MAUPUN DARI ALAM SEMESTA. HANYA ALLAH DAN FIRMAN ALLAH ITU SENDIRI YANG MUTLAK BENAR DAN KEKAL ABADI SELAMANYA.
_____

Kalau Anda punya pertanyaan atau tanggapan mengenai artikel-artikel diruang "Alkitab dan ilmu pengetahuan" ini atau ada pertanyaan di luar artikel-artikel diruang ini yang ada hubungannya dengan Alkitab dan ilmu pengetahuan, silahkan kirim email ke-saya.
Alamat email saya adalah ssethiadi@gmail.com  Saya akan berusaha menjawab sebaik mungkin, bahkan mungkin pertanyaan Anda dapat menjadi bahan untuk artikel berikutnya.

Kalimat yang ditulis huruf kapital diatas, nampaknya menunjukan ketakutan umat Kristen akan kemajuan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membuktikan kesalahan-kesalahan dari Alkitab Injilnya. Firman yang dimana yang mengandung Kebenaran Mutlak? 
Penulis nampaknya hendak mempersalahkan teori Geocentris dan Heliocentris dengan mengatakan kebenaran Egosentris dari para Filsuf kaum Pagan jaman Yunani. Jadi jelas bahwa  apa yang dikatakan Origenes bahwa Kristen banyak terpengaruh pemikiran Filsuf Yunani Kuno (Kaum Pagan).
Dan saya juga akan menghimbau para rohaniawan, Theolog, ilmuwan dan masyarakat umum lainya khususnya umat Muslim,
MARI KITA PELAJARI ILMU PENGETAHUAN SEDALAM MUNGKIN. TEMUKAN ILMU PENGETAHUAN MANUSIA YANG BELUM TERGALI DARI ALQURAN. ALLAH SWT SUDAH MENYEDIAKAN AKAL DAN ILMU PENGETAHUAN UNTUK MANUSIA SUPAYA MANUSIA TUNDUK KEPADA-NYA… AMIN
“Alif laam miin. " Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, " (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. " Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. " (Al Baqara 2;1-5)
Kemudian sebagai perbandingan lagi, bahwa cara umat Kristen menjawab dan ketakutan akan Kerusakan dalam Alkitab Innjilnya dapat kita lihat pada email berikut ini:
From: Ian Leonardo <ianleonardo@ yahoo.com>
Sender: islam-kristen@ yahoogroups. com
Date: Sat, 7 May 2011 10:25:07
To:<islam-kristen@yahoogroups.com>; Hakekatku<hakekatku_00@ yahoogroups.com>
Reply-To: islam-kristen@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [islam-kristen] Kitab Suci (dr Allah)
Kalau Anda punya satu lukisan yang sangat indah yang Anda lihat di komputer,  kemudian diperbesar terus sampai 100 kali, maka yang terlihat hanyalah  pixel-pixel yang amburadul, yang tidak ada korelasi satu sama lain, yang tidak  ada keindahan sama sekali. Secara umum alam mengajarkan kepada kita, untuk  mengetahui dan menikmati sesuatu adalah dari overview (gambaran secara keseluruhan) baru ke detail.
Kalau Anda baru membaca Kej 1 ayat 1, 2 lalu timbul banyak pertanyaan, itu  wajar. Seperti ketika melihat pixel pertama dan kedua dari sebuah lukisan, bisa  timbul macam-macam pertanyaan, kenapa warnanya hijau, berapa derajat  kehijauannya, berapa brightness-nya, alphanya, dsb.
Pertanyaan Anda itu bisa dijawab, tapi apakah ada gunanya menjawab pertanyaan  seperti itu. Kitab Suci tidak ditulis untuk menjawab semua pertanyaan yang  timbul di kepala kita. Sekalipun langit dijadikan kertas dan lautan dijadikan  tinta, tetap tidak cukup untuk menuliskan semua yang ada untuk menjawab  pertanyaan kita akan semua ciptaan dan karya Allah.
Ketika kita membaca ada kata malaikat, kita mungkin bertanya, berapa tingginya, beratnya, apakah bersayap atau tidak, kalau terbang bisa dengan kecepatan  berapa, jumlah malaikat ada berapa, bagaimana pengelompokkannya, siapa ketua kelompoknya, suaranya sopran atau bass, dan masih macam-macam lagi. Walaupun bisa dijawab semuanya, apakah ada gunanya?
My God is living God, and His Words are living words. Tidak ada satu kitab di  dunia ini yang paling banyak dibahas, yang paling banyak menghasilkan sarjana,  dan paling banyak mempengaruhi segala segi kehidupan, selain Alkitab. Alkitab  itu benar dan hidup. Jika tidak benar, tidak mungkin bertahan sampai ribuan  tahun, dan sampai sekarang masih terus menarik untuk dibahas.
The Bible is beyond all your criterias. The Bible is about life and death.
Semua kitab suci mengajarkan tentang berbuat baik. Berbuat baik itu harus, tetapi apa gunanya berbuat baik tetapi tidak ada kepastian keselamatan akan kekekalan hidup?

Kalau kita baca dengan teliti tulisan diatas, tentulah banyak hal yang lucu terjadi. Bahwa alam mengajarkan dari umum ke khusus. Arti kaitannya dengan judul bahwa penulis ingin mengatakan bahwa Alkitab Injil dibuat indah pada kata-katanya, tetapi terlihat rusak jika sudah pada tahapan detilnya. Seolah-olah ayat-ayatnya tersusun rapih, detail, sistimatis dan lengkap, padahal setelah kita zoom detailnya menurut ilmu pengetahuan sekarang, terlihat sudah kerusakan-kerusakannya.
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian ," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (Al Baqara 2;8)
Saya yakin umat yang akan meyakini sebuah Kitab suci, tidak perlu sampai mendetail bertanya tentang berat sayap, jumlahnya warna sayap Malaikatnya. Tetapi apa yang tertulis dalam Kitab suci itu saja yang terlebih dahulu dikaji untuk mengetahui kebenarannya. Dimana kita tahu semua bahwa pemahaman kitab suci dapat dilihat secara Tekstual, Kontekstual dan Konseptual. Jika ditelaah secara teologi dapat dilihat secara Syariat, Tarekat, Hakekat ataupun Marifatnya. Tetapi semua itu berujung pada logika dan Nalar sehat yang diberikan Allah SWT sebagai sebuah bentuk kesempurnaan manusia.
Dan sekarang saya catat klaim yang mengatakan bahwa Alkitab Injillah yang paling banyak dikaji, dibaca dan menghasilkan banyak sarjana. Ini dia kebenaran relatif yang djapat diuji pada waktu kemudian nanti. Apakah agama Kristen/Katolik akan tetap menjadi agama yang paling banyak penganutnya?
Lihat bagaimana umat Kristen yang satu ini menghindar untuk menjawab secara detail Kitab Kejadian, hanya khusus pada halaman pertama saja. Kalau mau dikaitkan dengan ayat lain, silahkan juga. Kemudian penulis mengatakan pula bahwa ilmu Allah tidak akan bisa ditulis dan saya setuju dengan ini. Tetapi mengapa klaim umat Kristen selalu mengatakan bahwa Alkitab Injilnya berisi pengetahuan yang detail?
Keselamatan yang mana Bung? Keselamatan jika mengakui doktrin dan kesesatan logika agar selamat dari Inkuisisi Gereja?
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." (Al Baqara 2;8)
“Inikah Tanda-tanda Kebesaran (Keberadaan) Allah?” jadi
Semoga Hidayah Kebenaran Islam dari Allah SWT selalu bersama Anda.
Dan jika ada kesalahan tulisan..itu kesalahan saya sebagai Manusia Biasa.
“Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (Saba 34;50)
May Allah Bless Us/You (MABU)!!!

Bersambung Ke...JILID 56 Hal 326-330

Tidak ada komentar:

Posting Komentar