ARTIKEL GILAMOLOGI

Assalamulaikum Wr.Wb… اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

BERAT/MASSA MATERI (ZAT/SEL) ALAM SEMESTA SELALU SAMA?

(Gilamologi Sebuah Kajian Alternatif Filsafat Bebas)

By: Filsuf Gila

Bismillahhirohmanirohim… بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,”

(Al Hajr 22;8)

"Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?"

(Al Anbiyaa 21;10)

“Ini lah (Qur’an) pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang sungguh-sungguh meyakininya."

(Al-Jathiya 45: 20)

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

(Injil 1 Tesalonika. 5:21)

“Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu laku-kan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.” (Ulangan 12:32)

ISLAM AJARAN TAUHID

ISLAM AJARAN TAUHID
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Al Ikhlas 112;1-4)

Rabu, 23 Februari 2011

Perang Konsep (JILID 4 Hal : 20 - 26)

Perang Konsep
Setelah penemuan diatas, saya mencoba untuk lebih memahami sehingga pencarian saya lebih jauh lagi sampai pada tehnologi yang canggih seperti sekarang ini yaitu internet. Saya melakukan pencarian sampai mengikuti lebih dari 100 milist, serta ratusan bahkan ribuan web yang saya kunjungi. Akhirnya bertemu dengan beberapa milist yang saya lihat aktifitasnya sedang mendiskusikan masalah-masalah yang selama ini saya cari. Jadi alasan yang kedua,   saya mendapatkan ide menulis Gilamologi ini justru setelah menjadi penonton dan mangamati milist-milist (filsafat dan keagamaan) selama 2 tahun yang didalamnya terdapat orang-orang yang saling mengadu/menguji kemampuan dan paradigma ilmu filsafat dan keagamaan mereka. 
Dalam diskusi dan perdebatan milist tersebut, saya perhatikan orang-orang banyak menggunakan konsep idealis semata, dimana menampilkan banyak ayat-ayat Kitab Suci yang sama sekali tidak berhubungan atau berusaha untuk dihubung-hubungkan, sehingga seolah-olah penjelasannya masuk diakal (jika tidak diterima, tidak beriman). Ada yang hanya menggunakan konsep Materialistis semata, dimana hanya kenyataan yang dilihat oleh indera manusia (Empiris) yang hanya menjadi alat bukti, termasuk artikel media masa (padahal tidak semua hasil media masa dapat dijadikan alat bukti). Malah banyak sekali tulisan yang berasal dari artikel media masa, digunakan sebagai alat pengambilan kesimpulan sebelum diadakannya analisis terlebih dahulu yang sesuai kaidah keilmuan. Ada data-data rekayasa.  Metode penulisannya tidak jelas. Ada yang mengedepankan dialektis semata, dimana paradigma pribadi, asumsi, dugaan, persepsi/opini, tafsir pribadi, doktrin/dogma golongan dan analogi/ilustrasi dongeng dianggap sebagai alat bukti yang nyata. Sebuah contoh yang saya dapatkan :
“Ternyata bukan hanya TUHAN YESUS saja yang bisa menjadi JURUSELAMAT. Musapun  bisa menjadi juruselamat. Sesuatu hal yang sangat rasional bagi seorang yang berjiwa Kepemimpinan yang penuh tanggung-jawab atas anak buahnya. Dia rela berkorban untuk  kepentingan perlindungan anak buahnya. Bukan Pemimpin yang justru bersembunyi mencari selamat dari anak buahnya, macam Muhammad. Hidup mencari kemakmuran dengan dikelilingi oleh istri-istrinya yang sekampung banyaknya. Tiap hari kerjanya happy-happy dengan Aisyah. Anak buahnya dimakankan peperangan dengan Bom bunuh dirinya yang terkenal itu, tapi dirinya sendiri ternyata mati secara biasa-biasa saja. Sudah begitu, karena merasa tidak bisa selamat, dia meminta semua orang mendoakan keselamatan buat diri dan keluarganya. Pikirnya: “Siapa tahu jika didoakan rame-rame dirinya bisa selamat?” - Logika mengangkat lemari yang digunakan. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.” (Rudy –Hakekat Hidup)

Kemudian pada tulisan lain:
“Karena itu Muhammad adalah musuh saya dan agama Islam harus saya robohkan konsep-konsepnya seperti yang sekarang ini saya lakukan. Semua itu untuk merebut dan menyelamatkan umat Muslim dari api neraka. Ini tugas saya yang akan saya lakukan sampai titik darah saya yang terakhir. Karena itu sampai kapanpun saya tak akan berhenti untuk menghina dan menginjak-injak Muhammad sampai hancur menjadi debu!” (Bung Hakekat Hidup)

AlKitab memerintahkan hal ini juga:
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.”(Matius 5;43)
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” (Matius  10:34) 
AlQuran sudah mengetahui hal ini:
ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”(An Nisa 4;54)
Tulisan pertama oknum diatas adalah bagian dari tulisan dengan judul dan tema “Apakah Hari Paskah?. Dan tiba-tiba setelah memasukan ayat dari Kitab Keluaran 12; 2-19, sedikit penjelasan tentang penanggalan baru Yahudi dan cerita roti tak beragi, kemudian disusul ayat dari Kitab Keluaran 32;32, masuklah pada tulisan yang saya kutip diatas. Yang jika saya perhatikan penekanannya pada kata Juru Selamat, bukan tema Paskah. Tetapi kemudian dikaitkan dengan Poligaminya Nabi Muhammad SAW, metode pembuktian dan penulisan ilmiah apakah ini? Ataukah ini yang namanya penulisan Rohani? Ataukah ini yang dimaksud dengan, Logika Kekristenan = Keimanan Kristen?
Saya mencatat pula catatan oknum Kristen diatas yang mengatakan:
“Injil ini berkali-kali diajukan (Injil barnabas oleh Umat Muslim) kepada sarjana-sarjana Kristen, namun berkali-kali pula ditolak. Apa sebab? Sebab mereka itu pinter-pinter, nggak gampangan  bisa dibohongi orang.  Bahwa Kristen itu bukan model orang lumpuh yang terkena stroke, melainkan  orang yang terbentengi dengan logika yang baik”. (Bung Hakekat)

Dari sisi tulisan, oknum ini tidak mengedepankan analisis ilmiah. Menuliskan kata “logika dan rasional”, tetapi seringkali tulisannya tidak mengandung logika dan rasionalitas. Misalnya dalam tulisan diatas Tuhan Yesus = Juru selamat = Musa. Apakah Musa dapat dikatakan sebagai  Tuhan Musa? Nanti kita lihat siapa yang tulisannya lebih logis dan rasional rasional? Tulisan Oknum tersebut atau tulisan Gilamologi? Apakah karena ada tulisan Tuhan Yesus, maka Yesus menjadi Tuhan? Lihatlah perbandingannya dengan apa yang dikatakan dalam Alquran.
“Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun". (Al Araf 7;121-122)
Apakah dengan tulisan pada ayat Alquran yang menuliskan Tuhan Musa dan Harun, maka umat Islam dapat menafsirkan Musa dan Harun sebagai Tuhan? Tidak, ayat itu menegaskan bahwa Allah SWT sebagai pencipta alam semesta adalah Tuhannya Musa dan Harun.
Sejujurnya saya mau katakan, jika agama Islam dan Alqurannya kita anggap tidak pernah lahir, artinya hanya Kristen yang ada seperti sekarang ini, maka saya lebih baik memilih menjadi Atheis daripada tetap pada Kristen yang melacurkan intelektual saya atas nama doktrin atau dogma.
Kemudian yang menarik adalah disatu sisi pernyataannya ingin dianggap logis dan rasional, tetapi disisi lain (pada saat terdesak/kepepet) oknum ini mengungkapkan dengan huruf kapital :
“AGAR ANDA TIDAK TERKECOH OLEH TIPU DAYA AJARAN YANG BERDIMENSI LOGIKA DAN AGAR ANDA TIDAK TERPEDAYAI OLEH PENAMPILAN SESEORANG ! JIKA ANDA DOMBA ALLAH BIARLAH SEGALA KEMULIAAN HANYA BAGI ALLAH !” (Bung Hakekat)

Tulisan oknum diatas mencoba mengalihkan ketidakmampuanya dan kelemahan referensinya dan Kitab Sucinya dengan cara menuliskan seperti diatas. Oknum ini menyatakan bahwa dengan kerusakan Alkitabnya sebesar 82%, mampu untuk melawan siapapun dengan logika kristennya yang terbentengi dengan baik. Tapi pada saat dia terdesak oleh tulisan logis dan rasional, dia keluarkan senjata jawab pamungkasnya dengan tulisan kapital diatas. Semua tulisan oknum ini hanya berisi doktrin/dogma, berasumsi, analogi, metafora, character assasination, fitnah, plin-plan,  kedangkalan berpikir, provokasi, hiperbolis dan banyak lagi kesesatan berpikir. Menuliskan banyak ayat-ayat, tetapi tidak berhubungan dengan topik, untuk menimbulkan kesan seolah-olah kedalaman religius si oknum tersebut. Menjawab pertanyaan yang sering kali ngawur dan keluar dari topik yang didiskusikan. Memaksakan diri menjawab semua pertanyaan seolah-olah mampu dan paing benar. Menggunakan statusnya sebagai Pendeta, seolah-olah bahwa dengan status ahli agama/ahli kitab akan selalu berkata “benar”.
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” (Roma 3;7)
Mungkin ini tujuannya :
“Oleh karena kamu melemahkan hati orang benar dengan dusta , sedang Aku tidak mendukakan hatinya, dan sebaliknya kamu mengeraskan hati orang fasik, sehingga ia tidak bertobat dari kelakuannya yang fasik itu, dan kamu membiarkan dia hidup. (Yeh 13;22)
 Apakah Kebenaran dapat didustakan? Apakah ajaran kebaikan bagi manusia disampaikan dengan Kedustaan? Apakah oknum ini benar-benar seorang ahli Alkitab? Yang mengejutkan saya adalah oknum ini berani menyatakan bahwa ayat Alkitab dari salah satu saksi (Matius) adalah salah dan ayat lain pada cerita yang sama adalah benar, pada saat terjadi kontradiksi ayat pada Alkitab. Apakah oknum ini paham tentang prinsip Falsifabilitas? Apakah oknum ini punya hak untuk menyalahkan Alkitab? Mari kita lihat nanti:
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (Matius 7; 1-2)
Model tulisan seperti oknum ini dan metode pencitraan yang ingin digunakannya adalah model dengan target sasaran tingkat intelektual bawah/rendah, sesuai dengan Matius 11;25. Metode ini cocok sekali untuk orang-orang yang berada pada masa “Kegelapan” alias masa kebodohan.
Apakah seperti ini tulisan agama/filsafat masa kini yang hendak berdiskusi atau mencari pemahaman tentang masing-masing agama? Atau ada motif dibalik ini semua? Mari kita ukur dari apa yang dia ukur. Dan apa yang dilakukan oleh oknum ini adalah dengan menspamer kepada banyak sekali milist tanpa mengindahkan etika berinternet, dengan mengatasnamakan “Hidup di Jalan Tuhan”. Tapi disisi lain oknum tersebut (Bung Hakekat) mendeklarasikan dirinya juga sebagai “Pendusta” (mengadopsi Roma 3;7), dengan alasan katanya bahwa “walaupun hanya dengan keakuratan 18% AlKitabnya, tapi dia bisa membuat keok semua orang”.  Bagaimana orang mau beli mobil yang kesalahan rakitnya atau manual booknya mengalami kesalahan 82%? Yang pantas adalah Departemen Perhubungan mengeluarkan surat TIDAK LAIK jalan bagi kendaraan yang mengalami kerusakan 82%, karena membahayakan dirinya dan masyarakat.
Alquran mengidentifikasi hal ini :
“Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah ? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).” (An Nisaa 4;50)
Tipe orang seperti diatas juga sudah jelas digambarkan dalam AlQuran :
“Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.”(Al-i Imran 3;78)
Dan ada juga tulisan dalam milist-milist itu yang mengedepankan hal Logis semata, padahal mengalami juga Kesesatan Logika. Kaidah dasarnya belum dikuasai, bahkan tidak jelas. Sedikit sekali yang menggabungkan konsep-konsep diatas menjadi sesuai dengan kaidah-kaidah filsafat atau tidak sepotong-sepotong. Malah ada yang mencoba untuk saling menabrakan atau bertabrakan antara keempat kaidah tadi. Kerumitan ini ditambah lagi dengan bagaimana membuktikan alat bukti sebagai alat bukti yang sah. Akhirnya terjadi perdebatan kusir yang dipenuhi oleh suasana emosi dan tidak beretika dalam standar diskusi ilmiah. Diperparah lagi dengan caci maki dan bahasa kotor yang sangat tidak etis.
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” (Al Humaza 104;9)
Suatu tontonan yang sebenarnya sudah tidak menarik lagi, tapi cukup untuk kajian Gilamologi.
“Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa, Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya), Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat), Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.” (Al Haqqa 69;48-52)
“Inikah Tanda-tanda Kebesaran (Keberadaan) Allah?”
Semoga Hidayah Kebenaran Islam dari Allah SWT selalu bersama Anda.
Dan jika ada kesalahan tulisan..itu kesalahan saya sebagai Manusia Biasa.
“Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (Saba 34;50)
May Allah Bless Us/You (MABU)!!!

Bersambung ke-... JILID 5 Hal : 26 - 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar